Andai aksara menjadi kata-kata terucap,
Akankah tercipta afirmasi samara?
Andai aksara merajut mimpi,
Mungkinkah menjadi kenyataan?
Salahkah hati yang tak sesuai perkataan.
Dalam hening, ke mana rindu berlari?
Menuju deretan aksara, menuliskan kata-kata pengikat?
Merangkai aksara bermakna, penyejuk sukma.
Dalam hening, adakah terselip rindu dalam setiap hembusan nafas?
Sedikit rindu, sedikit asa, tanpa pemaksaan.
Mengapa rindu terasa angkuh?
Pergi tanpa pesan.
Menggeletakkan hati yang terluka.
Mengapa rindu tak terjangkau?
Terbentur ruang dan masa.
Hanya waktu yang dapat menjawab.
Kangen kalian, Mama – Bapak
wah keren banget nih mak , dalam banget makna nya 😀
bisa dijadikan puisi itu mbak,,,makasih
Kata-kata yang daleem mabak,,nice
kirain nyeritain tentang kuis mbak,,,kuis jaman dulu
speechless…
Salam Mbak ……
Salam Mbak ……
sinih … sinih … de peluk kenceng
I love you, De :*
untaian kata yang indah mbak, seperti namanya mbak Indah 🙂
Terima kasih Lidya, jadi tersanjung *_*
trims kata-katanya mba indah 🙂
Sama-sama, kembali kasih juga 🙂
Kata-kata yang daleem mabak,,nice
Hihihi, sedalam samudaera Hindia kah 🙂