Setelah 4, 5 Loncat, Kini 6

Setelah membahas serba 4, kali ini dapat serba 6 dari Amee. Kata Amee, estafetnya kali ini meminta 6 kenangan yang baik maupun kenangan buruk. Perasaan makin lama makin susah nih pertanyaannya..he…he…Tapi karena sudah menjadi amanah, maka dengan ini akan dilaksanakan 🙂

Versi Ibu, 6 kenangan yang terindah selama ini adalah :

  1. Kasih uang Rp 100 ribu buat Ompung Guru (Mama) dari uang gaji pertama dari pekerjaan serius yang pertama. Waktu terima uang itu, Ompung Guru sambil cium Ibu bilang : Semoga Ibu selalu dilimpahi rejeki yang halal. Amiin. Wah saat itu perasaan Ibu benar-benar mengharu biru (taela…he…he..) dan menjadi kenangan yang tak terlupakan sampai sekarang kalau terima gaji.
  2. Saat menikah dengan Ayah pada tahun 1999. Ini jadi kenangan terindah, karena saat itu semua saudara Ibu dari pihak Ompung Guru yang dari Medan (termasuk Ompungnya Ibu) datang keacara pernikahan Ayah dan Ibu, dan ada acara gondang Batak segala lho 🙂
  3. Kelahiran Taruli Azzah Puspitasari (Lily), pada tanggal 17 Juli 2000, menjadi kenangan terindah karena selain mendapatkan anak, Ibu jadi merasakan perjuangan Ompung Guru melahirkan Ibu dan proses itu makin mendekatkan Ibu dan Ompung Guru, dan mengerti bagaimana rasanya kalau kita berbuat salah kepada orang tua kita terutama Mama.
  4. Kelahiran Tiurma Kayla Puspitarani (Kayla), pada tanggal 18 Desember 2004, menambah daftar panjang kenangan terindah. Perjuangannya berbeda dengan Kak Lily yang lahir normal karena melahirkan de’ Kayla melalui operasi caesar, yang sakitnya baru dirasakan setelah melahirkan. Namun proses menuju melahirkan itu menjadi kenangan yang terlupakan.
  5. Tahun 2001, untuk pertama kalinya Ibu dan Ayah bisa membeli kendaraan sendiri yaitu motor RX King. Biarin deh dibilang norak, tapi memang saat itu perasaan Ibu sangat senang karena uangnya milik sendiri dan motornya benar-benar baru, setelah sebelumnya punya motor bekas (itu juga uangnya dapat pinjem dari Ompung Guru) dan kemana-mana selalu pakai mobil Ompung Doli.
  6. Saat pertama Lily dan Kayla bisa berjalan, berbicara dan kepintaran lainnya, selalu menjadi kenangan yang terindah buat Ibu.

Kalau kenangan yang tidak terlalu menggembirakan atau bisa dikatakan menyedihkan, cukup banyak juga dan setelah diurut-urut kira-kira seperti ini :

  1. Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya Ibu mengalami peristiwa masuk rumah sakit untuk jangka waktu yang lama. Ibu harus dioperasi usus buntu. Saat masuk rumah sakit, kata Ompung Doli dan Ompung Guru, Ibu sudah dalam keadaan gak sadar, karena selama ngerasain sakit, Ibu gak pernah mau bilang. Dokternya aja waktu tahu sampai bilang sama Ompung Doli, kok sampai lengket begini sih, mau anaknya mati yah…hiks…hiks… kasihan Ompung Doli.
  2. Saat Ompung Guru diberhentikan dari jabatan Kepala Sekolah salah satu SMU di wilayah Daan Mogot, Jakarta Barat.
  3. Saat Ompung Doli masuk Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, karena serangan jantung mendadak.
  4. Saat mendapat kabar bahwa Mbah Kung (Bapaknya Ayah), menderita kanker prostat, dan kemudian setelah menjalani pengobatan selama 2 tahun, tepat pada tanggal 20 Desember 2005, Mbah Kung akhirnya menghadap Sang Khalik. Ibu merasa sedih sekali, karena rasanya belum lama menjadi anak Mbah Kung dan belum bisa memberikan apa-apa buat Mbah Kung.
  5. Untuk pertama kalinya, Ibu mengetahui adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang dialami sendiri oleh salah satu anggota keluarga. Perasaan menjadi campur aduk, karena selama ini hanya mendengar dan membaca saja lewat media-media. Yang Ibu bisa lakukan hanya memberi semangat dan berdoa semoga selalu dilindungi Allah SWT.
  6. Ketika keadaan di kantor sudah tak seindah dulu. Kebersamaan itu telah hilang, entah kemana……

Cukup banyak juga yah 🙂 dan untuk selanjutnya pembahasan ini, akan Ibu berikan kepada teman-teman Ibu tercintah yang cukup banyak, antara lain : Bundanya Cun dan Dun, Mamanya Farrel di Qatar, Bunda Raihan, Tante Dahlia, Tante Hanie, dan Bundanya Raushan. Tenang aja, prnya gak susah kok..he…he….

Leave a Reply