Santriwati yang Excelbrain

Seperti yang pernah saya ceritakan di postingan ini, kalau putri sulung saya, Taruli, 13 tahun sekarang, memutuskan untuk masuk ke boarding school yang jauh dari tempat tinggal kami di Bekasi. Mbak Lily, kami biasa memanggilnya begitu, memilih bersekolah di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.

Kenapa ia sampai memilih bersekolah di Assalaam, baca saja di sini ya

Tinggal dan bersekolah jauh dari orangtua membuat Lily harus mandiri, tanpa bantuan keluarganya. Lewat  telepon atau surat yang dikirimkannya kepada kami (di Assalaam, siswa-siswi disarankan untuk berkirim surat kepada orangtua/keluarganya) , Lily suka bercerita kalau kegiatannya di asrama maupun sekolah, super duper padat. Untunglah, sekolah dan asrama masih dalam satu kompleks, tidak harus berpacu dengan waktu untuk berangkat ke sekolahnya.

Kadang saya suka sedih mendengar ceritanya, misalnya ia harus bangun pukul 4 pagi,  supaya bisa mandi dengan nyaman, karena jika mandi menjelang subuh dipastikan antri meski banyak kamar mandi yang disediakan, tapi tak akan cukup jika mandi bersamaan.  Atau ia baru bisa tidur pukul 21.30 WIB karena pada malam-malam tertentu mereka harus mengaji bersama. Belum lagi, jika bersekolah. Banyak tugas yang harus dikerjakannya.

Oh ya, di Assalam agak berbeda dengan pesantren biasanya. Santriwati atau siswi yang bersekolah dan tinggal di sana,  bersekolah seperti sekolah umum lainnya. Ada kelas akselerasi (kelas khusus dengan masa sekolah 2 tahun), kelas internasional (di luar bahasa wajib di Assalam yaitu bahasa Arab dan Inggris, di kelas ini ada juga bahasa asing lainnya seperti Mandarin) dan kelas tahfidz (kelas khusus anak-anak yang  fasih mengaji).  Lily sendiri memilih bersekolah di sekolah umum, tidak masuk ke kelas khusus apa pun.

Bisa dibilang, aktivitas Lily dimulai dari pukul 04.00 pagi hingga pukul 22.00 WIB. Memang ada jeda istirahat di antara jam-jam itu (seperti tidur siang pada pukul 14.00 WIB), namun tetap saja sebagian besar waktunya dihabiskan untuk belajar di sekolah umum dan pesantren.

Sebagai orangtua, ada rasa khawatir juga melihat aktivitas putri sulung kami itu. Saya sempat khawatir kalau ia jatuh sakit (dan pernah kejadian sampai harus masuk rumah sakit segala), karena jauh dari orangtua, saya tidak bisa langsung memeluknya jika ia kesakitan, atau langsung membawanya ke dokter.

Banyaknya aktivitas Lily di asrama dan sekolahnya, dan untuk mengantisipasi supaya staminanya tidak cepat ambruk, kami selalu menyediakan multivitamin atau suplemen makanan, susu dan cemilan untuknya. Alhamdulillah, walau sudah 13 tahun Lily masih suka minum susu dan sudah terbiasa minum multivitamin sejak kelas 6 SD, awal kepadatan aktivitasnya.

Dari berbagai suplemen makanan yang kami berikan untuk dikomsumsi Lily, ternyata dia lebih memilih Cerebrovit X-Cel.  Suplemen makanan berbentuk kapsul ini memang lebih mudah dikonsumsi dan takaran lebih tepat.

Buat kami sih, yang penting dia mau mengkonsumsinya.  Dan, selama tinggal di asrama, Lily mengkonsumsi 2 kapsul setiap hari. Dalam satu dos ada 10 kapsul, jadi kami menyediakan sekitar 8 dos untuk satu bulan. Harganya juga tidak terlalu mahallah, dibandingkan harus mengeluarkan uang untuk biaya ke dokter atau rumah sakit.

Dilihat dari packagingnya, Cerebrovit X-Cel ini memang cocok untuk anak remaja seusia Lily, yang banyak aktivitas dan memerlukan nutrisi yang memenuhi kebutuhan vitamin, mineral dan nutrisi otak.

Dengan mengkonsumsi Cerebrovit X-Cel ini, setidaknya ada beberapa vitamin dan mineral yang didapat Lily, seperti  Asam L-Glutamat yang dapat meningkatkan daya tangkap dan berguna untuk otak. Yang bersama dengan Asam Folat berguna untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

Selain itu ada Vitamin B Kompleks, yang meningkatkan fungsi sel saraf, mencegah anemia dan meningkatkan nafsu makan. Vitamin C untuk kesehatan tulang, gigi, gusi, pembuluh darah, dan organ dan meningkatkan stamina.

Vitamin E untuk mencegah otak dari radikal bebas, Zinc untuk metabolisme asam nukleat dan sintesa protein. Dan banyak lagi.

Lily memang masih dalam masa perkembangan, dengan adanya suplemen makanan ini setidaknya ketahanan tubuhnya lebih baik dari sebelumnya. Begitu juga dengan daya ingat dan konsentrasinya bisa membuatnya  begitu pelajaran dengan baik dan meraih nilai yang baik juga. Aktivitasnya di luar kegiatan sekolah juga tidak terganggu, masih sempat ikut ekstrakurikuler seperti fotografi dan astronomi.

22 Comments

  1. Pingback: Dia dan Sukanya | Indah Julianti September 12, 2014
  2. :: astri hapsari :: June 27, 2013
  3. Yeye June 24, 2013
  4. luthfi June 21, 2013
  5. Zizy Damanik June 3, 2013
  6. nyapurnama June 1, 2013
    • Indah Juli June 2, 2013
  7. Imam Sujaswanto May 31, 2013
    • Indah Juli June 2, 2013
  8. Niar Ningrum May 31, 2013
    • Indah Juli June 2, 2013
  9. nh18 May 31, 2013
    • Indah Juli June 2, 2013
  10. Lidya May 31, 2013
    • Indah Juli June 2, 2013
  11. astin astanti May 30, 2013
    • Indah Juli May 31, 2013
  12. Liza May 30, 2013
    • Indah Juli May 31, 2013
  13. Social Bookmarking Indonesia May 30, 2013
    • Indah Juli May 31, 2013
  14. alaika May 30, 2013
    • Indah Juli May 31, 2013

Leave a Reply