Bullying, Siapa Takut?

“Teknologi dan gadget bagaikan pisau bermata dua. Bisa bermanfaat, bisa juga merugikan, jika kita tak bisa menggunakannya dengan baik” – Bullying, Siapa Takut ~ Fitria Chakrawati

 

Bullying Siapa Takut

Stop Bullying

Bullying Siapa Takut?

Penulis    : Fita Chakra

Penerbit  : Tiga Serangkai

ISBN       : 978-602-7690-96-7

Sinopsis :

“Mengolok-olok, memeras, mengganggu, menindas, mengucilkan, adalah tindakan-tindakan tidak terpuji yang disebut bullying! Pernahkah kalian mengalaminya?

Bullying kerap terjadi pada anak-anak di lingkungan sekolah. Melihat dampak buruk yang bisa ditimbulkannya, kalian harus waspada terhadap bullying. Bagaimana caranya?

Buku ini akan mengajarkan kalian cara-cara menghadapi berbagai tindakan bullying. Penyajiannya yang dalam bentuk cerita, dengan ilustrasi menarik, akan memudahkan kalian untuk memahami dan mempraktikannya secara langsung.

——–

Menurut Wikipedia.org: Bullying (bahasa Inggris) atau Penindasan adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain.

Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.

Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang dimana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.

——-

Halaman 14 Buku Bullying, Siapa Takut:

Bentuk Bullying secara garis besar dibedakan menjadi tiga,yaitu:

  1. Fisik: menyakiti tubuh seseorang. Misalnya, memukul, mendorong, menampar, menggeroyok, menendang, menjegal, menjahili dan sebagainya.
  2. Verbal: menyakiti dengan ucapan. Misalnya, mengejek, mencaci, menggosip, memaki, membentak, dan sebagainya.
  3. Psikis: menyakiti korban secara psikis. Misalnya, mengucilkan, mengintimidasi atau menekan, mengabaikan, mendiskriminasi dan sebagainya.

Bullying fisik dan verbal merupakan bentuk bullying langsung. Sedangkan, bullying psikologis merupakan bentuk bullying tidak langsung karena memiliki dampak sosial seperti pengucilan.

Bullying tidak hanya terjadi di dunia nyata, di dunia maya (cyber) pun bisa. Bahkan, Cyber Bully lebih parah. Melalui media sosial, bullying menyebar cepat tanpa bisa dihentikan. Dampak bullying di dunia maya pun bisa lebih luas dan menimbulkan kecemasan banyak orang.

——–

Buku ini menurut saya: 

  • Tema yang dipilih Fita (yang telah menulis 50 judul buku) untuk buku terbarunya ini adalah tema yang menjadi trend dalam kehidupan sosial. Tema yang seluruh orang ingin tahu apa dan bagaimana bullying itu. Tidak hanya anak-anak yang mengalami, orang dewasa pun tak bisa menghindar dari penindasan.
  • Dari beberapa buku tentang bullying yang sudah saya baca, buku Fita lebih spesifik menyoroti masalah bullying terhadap anak-anak di sekolah. Target buku ini adalah anak pra remaja dan remaja. Sekolah, dalam daftar tempat atau lokasi bullying menduduki peringkat pertama. Hampir sebagian besar menghabiskan waktu di sekolah, anak-anak yang terdiri dari berbagai karakter dan latar belakang keluarga yang berbeda, dalam berinteraksi dengan sesama teman, memang bisa menjadi pemicu aksi penindasan.
  • Yang menarik dari buku ini, karena target pembacanya adalah anak-anak, contoh-contoh bullying disajikan dalam satu cerita menarik dengan gaya bertutur yang tidak menggurui dan tidak berat seperti halnya buku teori (text book). Fita rupanya penganut paham tak perlu banyak teori untuk menjelaskan satu masalah. Langsung contoh yang terjadi dalam kehidupan nyata.
  • Ilustrasi cerita menarik, sehingga dari ilustrasi saja kita sudah bisa melihat pesan yang disampaikan.
  • Hal menarik lainnya, di buku ini ada halaman Renungan untuk Diri Sendiri. Anak yang membaca buku ini diminta menjawab beberapa pertanyaan dengan jujur, tentang apakah pernah menjadi korban bully atau bahkan pernah menjadi pelaku pembully-an.
  • Sebagai bacaan untuk anak remaja, buku sangat rekomen dibaca. Bahasa tulisannya tidak berat, halaman buku tidak tebal, dan yang penting tidak bikin bosan karena ilustrasi dan cerita yang menarik.
  • Untuk orangtua, tak rugi membeli buku ini sebagai bahan bacaan. Dan tidak harus menunggu anak kita jadi korban bully untuk tahu apa dan bagaimana bullying tersebut.

 

Taruli Assalam2

 

Bullying menjadi masalah bersama. Bukan hanya masalah para korban bully dan pelakunya. Dengan membaca buku ini, kita diajak untuk lebih peduli terhadap masalah bullying. Kita harus bisa ‘mendoktrin’ anak-anak kita untuk tidak takut terhadap bullying. Untuk berani mengatakan tidak. Stop Bullying!

Sahabat Blogger punya cerita tentang Bullying? Yuk sharing.

 

 

 

21 Comments

  1. diba November 10, 2015
  2. Annisa Steviani November 3, 2015
  3. efi November 3, 2015
  4. sofyan October 31, 2015
  5. Orin October 30, 2015
  6. Istiana Sutanti October 30, 2015
  7. Obat Untuk Asam Urat Tradisional Jelly Gamat Gold-G October 29, 2015
  8. roni October 27, 2015
  9. adesutisna October 26, 2015
  10. masfikr October 25, 2015
  11. Idah Ceris October 24, 2015
  12. Lidya October 22, 2015
  13. meutia rahmah October 21, 2015
  14. Arinta Setia Sari October 20, 2015
  15. Bibi Titi Teliti October 20, 2015
  16. Ety Abdoel October 20, 2015
  17. Irly October 20, 2015
  18. HM Zwan October 20, 2015
  19. dani October 20, 2015
  20. @mirasahid October 19, 2015
    • indahjuli October 19, 2015

Leave a Reply